Sejak awal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung berbiaya US$ 5,573 miliar menjadi US$ 7,97 miliar, alias bengkak US$ 2,397 miliar atau setara Rp 34 triliun.
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Dirut PT KAI Didiek Hartantyo melakukan audit investigasi terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya. Total pembengkakan biaya proyek menurut PT KAI (Persero) telah mencapai US$ 1,9 miliar.