Banyak warga Beirut marah atas kelalaian pemerintah yang menyebabkan ledakan dahsyat. Pemerintah Lebanon bereaksi dengan mengumumkan keadaan darurat dua pekan.
Sekitar 3 bulan setelah kasus pertama virus Corona di Afrika, benua itu tetap mencatat angka infeksi dan kematian cukup rendah dibandingkan negara-negara lain.
Korban tewas akibat ledakan di Lebanon mencapai 154 orang dan ribuan lainnya terluka. Pemerintah setempat menyatakan kerugian mencapai sekitar Rp73 triliun.