Jangan sepelekan anak sekolah zaman sekarang. Jika gurunya diduga tersangkut korupsi, mereka tidak segan-segan berdemo. Seperti yang dilakukan seribuan siswa SMK 4 ini.
Sudah sejak 25 tahun yang lalu, "Sindrom Anak Deplu" selalu menghantui orang tua dan anak yang berpindah-pindah negara karena tugas. Perbedaan kurikulum, tentu saja menjadi faktor pembeda yang sangat mencolok.
Siswa SDN Nyabakan Timur III/IV, Sumenep, Madura harus melakukan proses belajar mengajar menumpang di rumah warga. Mereka belajar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Detik ini juga tunjukkan martabat kita. Kita bukanlah pengadu nasib yang mengemis belas kasihan. Kita adalah pemadu arif yang memadukan dua bangsa muslim bersaudara Indonesia dan Malaysia.
Pada kenyataannya sangat jauh berbeda dengan apa yang diharapkan. Kami harus menanggung biaya pendidikan awal dengan total kurang lebih Rp 923,000 yang harus dilunasi pada bulan September.
Ribuan siswa se-Surabaya mengikuti gerak jalan, memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-63. Peserta berangkat dari Taman Surya dan berakhir di SMKN 5 Surabaya.