Tempe sempat menghilang di pasaran akibat tingginya harga kedelai. Tak hanya dari kedelai, sebenarnya tempe juga bisa dibuat dari beragam jenis biji-bijian .
Naiknya harga kedelai membuat produsen tempe di Lamongan memutar otak untuk bisa bertahan. Salah satu cara yang dilakukan yakni memperkecil ukuran tempe.
Tahu dan tempe hilang di pasaran selama tiga hari, sejak tanggal 1-3 Januari 2020. Kini, tahu dan tempe sudah tersedia lagi di pasar tapi harganya naik 10-20%.
Harga kedelai mengalami lonjakan drastis selama pandemi COVID-19, dari kisaran Rp 6.100-6.500 per kg per Maret-April 2020 lalu, kini jadi sekitar Rp 9.500/Kg.