ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap minibus di Kabul, Afghanistan, yang menewaskan seorang jurnalis lokal dan melukai empat orang lainnya.
Kabinet yang seluruhnya pria itu beranggotakan sosok yang dikaitkan dengan serangan terhadap pasukan AS dan seorang pemimpin kelompok militan yang dicari FBI.
Sebanyak 13 tentara AS tewas dalam serangan bom di Kabul, Afghanistan. Peristiwa itu jadi hari paling berdarah bagi pasukan AS di Afghanistan sejak 2011.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di luar Bandara Kabul. Selain menewaskan warga sipil, 12 tentara Amerika Serikat ikut menjadi korban tewas ledakan tersebut.