Direktur Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah mengatakan, selama ini importir melakukan impor kedelai karena produksi dalam negeri yang tak cukup.
"Alhamdulillah menjadi petani kedelai membuat hidup saya sejahtera, bagi saya kedelai itu sebuah rezeki yang tidak ada nilainya," kata Tarpin, seorang petani.
Lingkaran setan itu distribusi kedelai yang berlapis-lapis, sehingga ongkos pengiriman kedelai tinggi, dan akhirnya masyarakat dibebani dengan harga yang mahal.
Penyebab mahalnya harga kedelai impor, karena pasokan dari Amerika Serikat (AS) menipis dampak pandemi COVID-19. Selain itu ada faktor rupiah melemah dan alam.