Hutama Karya berencana menarik utang US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,6 triliun (kurs Rp 14.000) di tahun 2021 untuk mendanai pembangunan 9 ruas tol tersebut.
Hutama Karya mengaku sudah memiliki beberapa strategi untuk mengantisipasi potensi aksi kejahatan seperti perampokan hingga begal di jalan tol Trans Sumatera.