Omzet sebesar itu didapatkan para pelaku dengan cara mengeksploitasi ABG. Para ABG itu ditargetkan melayani pria hidung belang minimal 10 kali dalam per hari.
Kafe kematian hadir di Korea Selatan untuk bantu pengunjung melepas stress. Mereka bisa berbaring di peti mati dan menulis kata-kata terakhir untuk kerabat.