Kalau ingin makan siang yang sedap dan kenyang, kantin ini bisa jadi target. Bermenu buffet dengan pilihan lauk gaya Sunda yang komplet. Empal gepuknya gurih renyah dan empuk, pepes jamur yang berbumbu honjepun sedap nikmat. Disuap dengan lalap plus sambal, makin mantap saja!
Bakery ini tidak hanya menjual aneka roti. Cafe yang ada di dalamnya juga menawarkan makanan lokal maupun internasional. Sebut saja ayam kremes atau gurami goreng yang renyah krenyes plus cocolan sambal matah. Buat yang ingin menikmati satu atau dua gelas minuman, lounge dan bar di lantai atas juga bisa jadi pilihan!
Depot makan ini bisa jadi pengobat kangen makanan Jawa Tengahan. Makanannya sederhana disajikan panas mengepul. Mau udang goreng, ayam goreng, tahu petis atau terung goreng. Bersiaplah kesetrum sambalnya yang sedep!
Kali ini saya ajak Anda makan siang sambil blusukan ke dalam pasar tradisional. Berkat jasa Walikota Joko Widodo, Solo kini semakin asri dengan pasar tradisional yang dipertahankan sebagai pusaka. Salah satunya adalah Pasar Gede Harjonagoro - karya arsitek kenamaan asal Belanda: Thomas Karsten.
Ayam yang digoreng kering renyah dibalut bumbu jibrak yang royal. Semerbak kemangi dan bawang sangat menusuk hidung. Apalagi saat dikunyah. Wouw... bumbunya pedas menggigit diselingi gurih renyah ayam. Pas buat pengisi perut di saat makan siang. Nyam... nyam!
Kalau kangen nasi gudeg, nasi langgi atau nasi pecel, mampirlah ke rumah makan ini. Semua hidangan khas Jawa diolah dengan bumbu yangkomplet dan miroso. Kupat tahu yang gurih dengan kuah yang encer manis-manis pedas, benar-benar jadi penumpas rasa kangen masakan Jawa.
Di papan nama rumah makan ini tercantum tulisan "Original Since 1960". Ah, tapi kenapa kita baru mengenalnya sejak beberapa tahun terakhir ini saja? Ternyata, Pelangi ini adalah cabang dari RM Paotere di Makassar yang juga sangat populer karena sajian ikan bakarnya.
Kuliner Nusantara mengenal berbagai sajian khas yang dimasak di dalam bambu. Salah satu yang paling terkenal adalah lemang dari Sumatra Barat, yaitu ketan yang dikukus di dalam bambu- biasa dihidangkan dengan tape dari ketan hitam.
Jalan Gondangdia Lama (sekarang Jalan Raden Pandji Soeroso) agaknya memang merupakan "pusat" dari berbagai tempat makan djadoel. Ada RM Trio (Chinese), Mi Bakso Godila, RM Tinoor Baru (Manado), dan RM Hadir. Sayangnya, Art & Curio yang terkenal dengan bistik djadoel-nya sudah beberapa tahun ini hilang dari sana.