Selain sampah berserakan di jalan raya, para pedemo meninggalkan coretan dinding di sekitar lokasi demonstrasi. Coretan itu salah satunya lambang anarko.
Persipura bubar dengan alasan mengalami kesulitan uang. Hal ini tidak terlepas dari keputusan sponsor utama Persipura, Bank Papua, yang menarik dukungannya.