Tak banyak yang kenal dengan Sudirno. Padahal ia adalah perancang pecahan Rp 1.000 dan Rp 10.000 terbitan tahun 1980. Sudirno kini hidup sederhana di Pacitan.
Sudirno sebagai perancang uang rupiah ternyata telah berbakat sejak kecil. Sudirno kecil mahir menggambar. Sudirno ternyata juga piawai menyanyi dan menari.
Kegiatan surat-menyurat kini sudah bisa dilakukan secara digital. Namun demikian, kegiatan surat-menyurat di era digital ini bukan berarti tanpa tantangan.
Perusahaan pelat merah Perum Peruri baru saja mendapat kontrak percetakan paspor dari Sri Lanka sebanyak 1 juta buku dengan nilai sekitar Rp 31 miliar.