Nasi liwetnya gurih pulen, mengepul hangat. Gurame bakarnya harum menggoda dan sambal terasi plus lalapan segarpun sangat menantang. Jadilah kami menyantap dengan tangan sampai butiran nasi terakhir. Alunan seruling plus lagu-lagu Pasundan menjadi pelengkap yang nikmat habis!
Pagi cerah dan udara hangat. Keceriaan mengiringi perjalanan kami ke Cianjur. Menelusuri kebun teh, mencicipi teh Walini yang harum plus dodongkal yang pulen wangi. Semangat dan antusiaspun berlanjut saat berebut nasi berureum seungit yang hangat mengepul. Semuanya licin tandas berikut ayam honje dan semur jengki. Raos pisan euy!
Waktu mampir ke pasar ramadhan ini kami jadi agak kalap melihat 'jualan' yang ditawarkan. Ada serabi berkuah, lumpia hangat, tempe mendoan, kue lapis, dadar gulung, es buah, cendol, lamang tapai hingga bubur kampiun yang legit!. Sementara deretan lauk matang juga menggoda. Gulai Itiak Gulai tambusu, ikan bakar, ayam goreng kremes, pesmol ikan, pepes ikan mas sampai gudeg khas Yogya yang masih hangat mengepul!
Nasi timbel komplet rasanya paling pas buat pengobat perut lapar. Apalagi disantap dengan tangan, plus cocolan sambal gandaria yang pedas dan segar. Setelah menggigit ikan asin jambal roti ternyata kami memang tak bisa berhenti. Tahu goreng, tempe goreng dan bakwan jagung yang hangat mengepulpun licin tandas!
Kuah pindang khas Sumatra Selatan ini rasanya asam segar dan pedas. Daging ikannya lembut gurih, sedap dihirup hangat. Ikan seluang yang renyah gurihpun makin enak dimakan dengan cocolan sambal kweni yang segar harum. Sedangkan aneka mpek-mpek nya, lembut gurih dengan kuah cuko yang pedas-pedas manis!
Kalau biasanya masakan Sunda didominasi rasa manis di resto ini kami menemukan cita rasa yang agak berbeda. Memakai resep-resep warisan keluarga, masakan Sunda tampil dengan rasa sedap. Dari tumis genjer, sangu tutug oncom, nasi liwet kendil hingga gepuk dan aneka pepes yang benar-benar lezat!
Sebagai anak rantau asal Palembang yang berdomisili di Jakarta, rasanya kangen sekali dengan nikmatnya penganan asli Palembang. Saya pun mulai mencari-cari referensi mengenai rumah makan asli Palembang yang ada di Jakarta. Sampai akhirnya kami menemukan RM Putra Sriwijaya. Tak hanya pempek, makanan ringan khas Pelembang lain seperti, celimpungan, burgo, laksa, kue srikayo, model, dan tekwan tersedia di sini.
Mangga muda dan serai, dua bahan ini memberi gambaran eksotika hidangan Asia. Pernah mencicipi Yam Mammuang, Satay Kung atau Tom Yam Goong? Rasanya yang asam segar mewakili keunikan rasa hidangan Asia. Simak saja di buku yang bisa menambah wawasan kuliner Anda ini.