China tidak tinggal diam melawan perang tarif impor dengan Amerika Serikat (AS). Beijing kini mengumumkan tarif sebesar 125% terhadap barang-barang AS.
Pasca-Lebaran 2025, Pasar Kahayan terpantau sepi. Pedagang keluhkan penurunan penjualan. Pemerintah berupaya stabilkan ekonomi melalui program subsidi.