Deportasi 40 pengungsi Uighur dari Thailand memicu kemarahan global dan menimbulkan pertanyaan tentang posisi geopolitik Bangkok di antara Cina dan Barat.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, berkomitmen memperjuangkan Sofifi sebagai daerah otonomi baru, sambil mencari anggaran untuk pembangunan infrastruktur.
Thailand melakukan deportasi terhadap 40 warga Uighur ke China meski ada peringatan dari kelompok HAM bahwa warga Uighur dapat menghadapi penyiksaan di China.