Wartawan-wartawan yang ditempatkan untuk pos DPR dan istana bukanlah wartawan sembarang. Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menyayangkan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti yang mengatakan bahwa sebanyak 1.000 wartawan peliput DPR yang terdata resmi hanya 137 orang. Kebanyakan tidak jelas medianya."Itu pernyataan yang sembrono dan ceroboh. Mudah-mudahan tidak ada maksud tertentu, cuma keseleo lidah," katanya dalam Forum Jumatan, di ruang wartawan, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/6).Politisi Partai Golkar ini mengakui, wartawan-wartawan yang ditempatkan untuk pos DPR dan istana bukanlah wartawan sembarang. Mereka memiliki kemampuan lebih dan pekerja keras.Mengenai aturan yang sempat diberlakukan oleh pihak Sekretariat Jenderal DPR yang sempat diprotes wartawan peliput DPR, Priyo mengatakan, dirinya sudah memberikan arahan kepada Kesetjenan dan Biro Humas DPR agar menjadi mitra yang baik dengan wartawan. "Saya setuju dengan penataan tetapi jangan membatasi kebebasan pers," ujarnya.Dia juga meminta agar Kesetjenan tidak terlalu intervensi yang dapat mengganggu kinerja wartawan peliput DPR. Tetapi percayakan saja kepada pengurus wartawan yang sudah terpilih."Tidak benar pimpinan yang menyuruh ini, merombak penghuni presss room bahkan mereka harus memakai jas. Wartawan ciri khas ya belel-belel gini. Tapi saya setuju kalau pada acara resmi atau kenegaraan saat ada Presiden atau pemimpin negara datang sedikit berubah," pungkasnya sambil tersenyum.
Jumat, 17 Jun 2011 18:52 WIB