Pratama Wijata Kusuma tewas setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) mapala kampusnya. Habiburokhman menyayangkan adanya kekerasan dalam diksar.
DPR RI akan menugaskan tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah yang dilakukan Kementerian Budaya Republik Indonesia (Kemenbud RI).