Korut menguji coba sistem senjata baru "mutakhir" yang menggunakan rudal hipersonik, yang bertujuan memperkuat pertahanannya terhadap musuh-musuh Pyongyang.
Korsel memanggil Duta Besar Rusia untuk menyampaikan kritikan atas keputusan Korut mengirimkan ribuan tentaranya untuk mendukung perang Moskow di Ukraina.
Tidak hanya mengundang tentara asing asal Iran atau Korut, Rusia dilaporkan mengajak pemberontak Houthi dari Yaman untuk ambil bagian dalam invasi di Uraina.