Mate Rimac yang mengembangkan mobil hiper seharga Rp34 miliar memulai usaha dari garasi dengan menciptakan mobil listrik pertama dengan suku cadang dari truk.
Kalangan aktivis menuduh perusahaan-perusahaan Barat telah "mendukung dan memperoleh keuntungan" dari dugaan aktivitas perbudakan Muslim Uighur di China.