Tampak banyak simpatisan George Floyd yang membuat tanda salib ketika mereka mendekati peti mati yang terbuka untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir.
Presiden AS Donald Trump sempat meminta 10.000 tentara untuk mengendalikan protes di Washington, namun permintaan itu ditolak para pejabat pertahanannya.
Kuasa hukum George Floyd mengatakan dalam kebaktian di Minneapolis bahwa "pandemi rasisme dan diskriminasi" menyebabkan kematian kliennya, bukan pandemi Corona.
Kematian George Floyd jadi duka untuk seluruh warga dunia, termasuk pelaku sepakbola. Oxford United, klub Inggris milik Erick Thohir juga ikut bersimpati.