Kini seni sirkus tak lagi menggunakan hewan sebagai objek utama. Sirkus yang sekarang mulai dikenal dengan istilah sirkus kontemporer, mulai mencampurkan unsur teater, pantomim, dan narasi menjadi sebuah kesatuan.

“Lagu ini kami persembahkan untuk para anak muda yang apatis. Sebenarnya kalau kita kerja sama, kita bisa jadi generasi yang bersinergi membangun bangsa,” tukas Barry Likumahuwa dari Barry Likumahuwa Project (BLP) sebelum akhirnya memainkan lagu “Generasi Sinergi” di konser amal bertajuk Red Nose in Concert yang digagas oleh Yayasan Hidung Merah pada Jumat (5/4) lalu di Rolling Stone Cafe, Jakarta.

Konser amal ini merupakan yang keempat kali diadakan oleh Yayasan Hidung Merah, sebuah yayasan seni dan pendidikan yang berbasis di Jakarta, dengan misi memberdayakan anak-anak kurang mampu melalui penggunaan sirkus dan alat seni lain.