Salah satu perusahaan minyak Occidental Petroleum Corp (OXY.N) mencatat kerugian pada kuartal II sebesar US$ 8,35 miliar atau setara dengan Rp 121 triliun.
Ketika Amerika Serikat berniat menghentikan impor minyak lantaran harga anjlok, China malah menambah cadangan strategis nasional sebagai persiapan masa depan.