Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer. Menurutnya tindakan itu diperlukan untuk melindungi negara dari "kekuatan komunis".
Beberapa warga sipil distrik Pocheon di Korsel terluka setelah jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di kawasan sipil saat latihan militer.