Perdana Menteri Interim Fiji, Komodor Frank Bainimarama mengumumkan penambahan 380 tentara yang akan bergabung dalam pasukan pemelihara perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan.Komodor Bainimarama mengatakan, kontingen itu akan berangkat dari Fiji akhir bulan ini.Ia mengungkapkan, Rusia yang merupakan pemain penting di Timur Tengah, menawarkan untuk membantu.Kontingen Fiji itu akan bergabung dengan 183 tentara yang sudah dikirim ke kawasan bergolak antara Israel dan Suriah itu.Kolonel Jone Baledrokadroka dari Angkatan Bersenjata Fiji mengatakan, dibekukannya hubungan pertahanan Fiji dengan Australia membuka kesempatan kemitraaan dengan Rusia."Fiji sebenarnya tidak mampu mengirim tentara tanpa bantuan dari negara-negara besar," kata Baledrokadroka kepada program Pacific Beat Radio Australia."Rusia menyediakan perlengkapan untuk pengiriman batalion itu."Baledrokadroka mengatakan, hubungan Fiji-Rusia akan menimbulkan resiko bagi tentara Fiji."Rusia memihak pasukan pemerintah Assad di Suriah," katanya. "Beritanya akan tersiar bahwa tentara Fiji dibantu oleh Rusia. Fiji akan disangka memihak Rusia."Ia mengatakan, Fiji menggunakan Rusia sebagai suatu kartu kedaulatan terhadap negara-negara tetangga di kawasan."Fiji dan negara-negara pulau lainnya, sejak kemerdekaan, memainkan kartu kedaulatan terhadap Australia, Selandia Baru dan setiap negara besar lainnya," katanya. "Fiji juga menggunakan China dalam enam atau tujuh tahun terakhir."Di sisi lain, Baledrokadroka mengatakan, ini adalah pertama kalinya Rusia memainkan peranan substantif dalam pasukan pemelihara perdamaian Fiji."Rusia mempunyai kepentingan sendiri di Timur Tengah dan menggunakan Fiji," katanya.Baledrokadroka mengatakan, peranan pasukan pemelihara perdamaian Fiji adalah membantu menjaga kekuasaan Komodor Bainimarama di negara itu."Ini memberi justifikasi untuk mempunyai militer yang besar di Fiji yang sebenarnya adalah kekuatan dalam menghadap rakyat Fiji," katanya.
Rabu, 10 Jul 2013 13:30 WIB