Pemerintah Ukraina meminta peretas bawah tanah untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melancarkan misi mata-mata di dunia maya terhadap Rusia.
Dalam kasus kebocoran data di Indonesia oleh hacker Bjorka, masyarakat adalah korban. Oleh karena itu, ada rencana untuk menggugat Bjorka ke pengadilan.
Ternyata tak semua serangan siber ke Ukraina dilakukan oleh pasukan siber Rusia yang "resmi". Ada juga pasukan siber partikelir yang ikut andil di dalamnya.
Forum hacker tawarkan 5,4 juta data pengguna Twitter yang bocor seharga Rp 450 juta. Menkhawatirkannya data tersebut berisi nomor telepon dan alamat email.