Jika seorang gubernur menurunkan visi pembangunan kebudayaan dan memberi nilai kebahagiaan pada warganya dengan pembangunan bioskop, rasanya terlalu sederhana.
Postingan berisi foto-foto disertai narasi menyebut salah satu dosen Politeknik Negeri Sriwijaya sebagai pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) viral.