Kelompok yang mempromosikan keamanan pangan mendesak negara-negara di kawasan Pasifik untuk lebih baik mengolah dan melindungi benih tanaman dikawasan mereka yang menjadi bahan makanan pokok.Lembaga Keanekaragaman Benih mengatakan benih seperti taro, kelapa dan kentang manis diperkirakan akan mampu menyediakan 40% kebutuhan makanan bagi masyarakat di kawasan tersebut.Direktur Eksekutif organisasi itu, Marie Haga mengatakan keanekaragaman diperlukan untuk memastikan benih tanaman dapat beradaptasi terhadap penyakit dan ancaman lainnya.“Kelapa misalnya, setiap tahun kita memproduksi hampir 50 juta kelapa setiap hari. Dan saat ini tanaman tersebut menghadapi tantangan besar karena usia pohon yang tua maupun jenis penyakit baru yang mengancam tanaman ini yang kemungkinan dipicu oleh perubahan iklim dikawasan pesisir, &rsquo katanya.“Jadi sangat jelas para produsen kelapa membutuhkan pilihan baru dan pilihan itu terletak pada keanekaragaman maupun varietas baru dari ; kelapa.”Organisasi ini juga mendukung langkah Svalbard Global Seed Vault, ;perusahaan yang terletak 1,300 kilometer di lingkar Arktik atau Lingkar Kutub Utara.Menurut Haga kerjasama antar negara semakin banyak diperlukan terkait upaya menjaga keanekaragaman benih seperti ini."Kerjasama seperti ini menjadi penting karena kita hidup didalam sistem global dengan tingkat keanekaragaman diberbagai belahan dunia,”katanya."Agar kita bisa saling membantu mengupayakan cara yang diperlukan untuk menghadapi masalah di suatu kawasan tertentu.”
Selasa, 18 Jun 2013 13:26 WIB