Pemerintah siap menerima kritikan keras. Namun, Ada kekhawatiran pengkritik justru diserang oleh buzzer. Pemerintah didesak untuk menertibkan para buzzer.
Jusuf Kalla melontarkan pertanyaan soal bagaimana caranya agar warga bisa mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Pemerintah menjawab pertanyaan itu.
"Kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun lebih terarah," kata Pramono.
Analis politik Undip Wahid Abdulrahman bicara soal fenomena buzzer yang mulanya strategi kampanye. Dia juga menyarankan bedakan antara fakta dengan provokatif