Sri Mulyani mengatakan lembaga multilateral itu sebenarnya dibentuk pasca Perang Dunia II untuk menyelesaikan sengketa hingga permasalahan antar negara.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menyinggung data remaja yang menggunakan rokok elektrik atau vape. WHO mencatat hampir 15 juta remaja ngevape.