Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak keinginan Presiden AS Donald Trump untuk negosiasi kesepakatan nuklir. Trump dinilai ingin mendominasi.
Seorang mantan tentara Angkatan Laut AS mengaku bersalah telah merencanakan serangan terhadap pangkalan laut Washington, atas nama Korps Garda Revolusi Iran.
Otoritas Iran menegaskan pembicaraan diplomatik dengan AS tidak dapat dilanjutkan, kecuali Washington mengesampingkan serangan lebih lanjut terhadap Teheran.
Direktur CIA, John Ratcliffe, mengatakan "sejumlah informasi intelijen yang kredibel" mengindikasikan program nuklir Iran rusak parah akibat pengeboman AS.