Pandemi virus Corona di Sri Lanka menyisakan turis yang terjebak tak bisa pulang. Mereka tetap tinggal di pondok penginapan, makanan disuplai oleh pemilik cafe.
"20 tahun tidak ada perubahan pada daya saing ekspor komoditas kita. Kita masih berkutat di SDA dan ada industri manufaktur tapi yang teknologi rendah,"
Harga pangan global melonjak dipicu pandemi COVID-19 hingga soal iklim. Kondisi ini diperparah oleh perang Rusia dan Ukraina yang memicu lonjakan bahan bakar.
Setelah sembilan bulan, Sri Lanka kembali menyambut turis asing. Saat yang sama beberapa negara memperketat perbatasan akibat varian virus Corona baru.