Meski belum kembali ke pelukan keluarga, keberadaan Kharisma Safiri sudah diketahui. Bagaimana sikap Universitas Indonesia (UI) mengingat gadis itu telah meninggalkan ujian akhir semester (UAS)-nya?
Kementerian Pendidikan Nasional menetapkan bobot nilai Ujian Nasional (UN) tahun ini sebesar 60 persen. Jumlah ini sengaja dibuat lebih besar dibandingkan dengan bobot nilai ujian sekolah sebesar 40 persen.
Kharisma Safiri, mahasiswi Universitas Indonesia (UI) telah hampir dua pekan menghilang. Polisi menduga, gadis manis berambut panjang itu pergi bersama seseorang yang dikenalnya di internet.
Hilangnya Kharisma Safiri diduga berhubungan dengan perkenalan mahasiswi Universitas Indonesia (UI) itu di internet. Jika itu benar, kasus ini menambah panjang daftar korban kekejaman dunia maya.
Keluarga dan teman-teman khawatir Kharisma Safiri menjadi korban penculikan. Isu penculikan di daerah Universitas Indonesia (UI) memang kencang terdengar beberapa tahun terakhir ini.
Keluarga mengaku bingung jika ditanya apa penyebab hilangnya Kharisma Safiri, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Namun mereka yakin, perempuan yang akrab disapa Saviri itu menghilang bukan karena persoalan cowok.
Kharisma, seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) sudah delapan hari tidak diketahui kabarnya. Keluarganya yang tinggal di Surabaya kebingungan dan melapor ke Polres Depok, Jawa Barat.
Polres Madiun terus menyelidiki kasus seorang siswi SMKN 2 yang melahirkan usai Ujian Akhir Semester (UAS). Dari keterangan korban, pacarnya berinisial E menyebutkan jika R disetubuhi berkali kali, diantaranya 2 kali di cafe.
Polisi kembali memeriksa E, pacar R yang melahirkan usai Ujian Akhir Semester (UAS), siswi SMKN 2 Kota Madiun. Pihaknya belum bisa memberi komentar banyak karena baru menerima pelimpahan.