Kim Jong Un memerintahkan penguatan kemampuan pertahanan negaranya. Hal itu disebut sebagai ancang-ancang Kim Jong Un untuk menggunakan nuklir saat perang.
Kalangan konservatif di Amerika Serikat dan Partai Republik bersorak setelah Mahkamah Agung memutuskan untuk membatalkan aturan yang melegalkan aborsi.