Pihak Istana menanggapi singgungan FPI, Habib Rizieq Shihab yang menyebut proses pembuatan UU Omnibus Law Cipta Kerja seperti bon (kuitansi) di warung kopi.
Dalam konteks UU Cipta Kerja, yang perlu diperhatikan pemerintah justru tentang ketersediaan tenaga kerja terampil, bukan penyediaan tenaga kerja murah.
"Naskah resminya sudah keluar dan semua pihak mau mempelajarinya, saya kira gelombang penolakannya tidak akan sebesar seperti sekarang ini," kata Willy.
Selain sampah berserakan di jalan raya, para pedemo meninggalkan coretan dinding di sekitar lokasi demonstrasi. Coretan itu salah satunya lambang anarko.