Militer Myanmar didanai oleh sebagian besar anggaran nasional. Namun, mereka juga diam-diam mendapat banyak pemasukan dari kepentingan bisnis yang menggurita.
Imperium bisnis militer Myanmar diyakini menggurita, mulai dari tambang hingga pariwisata. Menyusul kudeta pekan lalu, AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi.
Terdapat sekitar 52% atau 109.091 peserta dari kategori pemegang polis korporasi yang mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya hingga 8 Februari 2021.