Kepedulian Mohamad Bijaksana Junerosano terhadap lingkungan terlihat sejak ia menempuh pendidikan di ITB. Ia mendirikan 'U Green', ekstra kurikuler mahasiswa.
Memiliki pengalaman mampu lepas dari krisis air limbah pada 1960-an, Denmark mencoba menerapkannya di Sungai Citarum. Terutama mengenai pengolahan IPAL.