Macet adalah musuh bersama di Jakarta. Segala cara pun dilakukan untuk melawannya. Salah satunya yang akan diupayakan yakni dengan membangun mass rapid transit (MRT) atau subway.
Ketua Komisi B (Bidang Transportasi) DPRD DKI Jakarta, Slamet Nurdin,berpendapat rencana pembangunan 6 jalan tol susun bukan solusi tepat mengatasi kemacetan Jakarta. Penambahan jalan itu justru menambah kemacetan Ibukota.
Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta pemkot untuk melaksanakan proyek subway (kereta bawah tanah). Ini salah satu solusi memecah kemacetan.
Bayangkan berapa juta liter bahan bakar terbuang percuma dengan kemacetan ini. Belum polusinya yang akibatnya pemerintah menjerit subsidi BBM memberatkan APBN. Padahal, akar permasalahan belum adanya sarana angkutan massal.
Mass Rapid Transit (Transportasi massal) berupa subway (kereta bawah tanah) pun akan dibangun di Jakarta. Diperkirakan, subway tersebut akan mulai beroperasi di Jakarta pada tahun 2016
Pengacara top Hotman Paris Hutapea sudah tak tahan lagi 'bermesraan' setiap hari dengan kemacetan Ibukota Jakarta. Hotman pun berniat memindahkan kantor advokatnya dari Gedung Summitmas, Jl Jenderal Sudirman ke daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pemkot Bandung berencana membangun kereta bawah tanah dan kereta gantung untuk mengurai kemacetan. Kadishub Bandung Prijo Soebandono menyatakan kini sudah ada dua investor yang tertarik.
Semakin hari, jalanan Jakarta bukannya makin lancar tapi malah semakin semrawut. Selain karena faktor sistem transportasi yang buruk, tapi juga karena didukung oleh faktor budaya masyarakat.
Semakin hari kemacetan di Ibukota Jakarta semakin parah, perlu dilakukan tindakan cepat untuk mengatasi hal ini. DPRD DKI mendesak Gubernur DKI agar segera mengeluarkan Insgub untuk membatasi penggunaan kendaraan di Jakarta.