Aksi demo tolak UU Cipta Kerja di Bandung berujung ricuh tiga hari berturut-turut. Polisi menyebut ada massa di luar buruh-mahasiswa yang diduga membuat ricuh.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta massa aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja tidak anarkis. Anarkis tidak mencerminkan warga Yogyakarta.
Kodam Jaya mengatakan pihaknya berhasil menyekat 100 lebih preman dan pengangguran bayaran yang hendak ikut aksi demonstrasi tolak omnibus law (UU) Cipta Kerja.
Massa demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Jateng diwarnai aksi pelemparan botol hingga batu. Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah massa.