PII mendorong nuklir menjadi topik utama yang dibahas di Kongres Insinyur ASEAN-Australia (ASEAN Australian Engineering Congress/AAEC). Insiden bocornya nuklir di PLTN Fukushima dan krisis energi yang diakibatkannya menjadi alasannya.
Sepanjang triwulan I-2011, investor asing di pasar modal dalam negeri melakukan aksi jual saham Rp 2,8 triliun. Salah satu sentimen negatifnya adalah tingginya inflasi.
Gempa susulan terus mengguncang Jepang. Hari ini bahkan sudah dua kali gempa susulan terjadi. Akibatnya, para pekerja di PLTN Fukushima pun diperintahkan untuk meninggalkan lokasi.
Operator PLTN Fukushima Daiichi, Tokyo Electric and Power (TEPCO) mengkhawatirkan kebocoran radiasi pada akhirnya bisa melebihi bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986 silam.
Krisis nuklir Jepang mencapai level 7. Menurut badan pengawas nuklir Jepang, emisi radiasi dari PLTN Fukushima setara dengan 10 persen radiasi yang dikeluarkan Chernobyl tahun 1986.
Krisis nuklir di Jepang kian memburuk dan setara dengan bencana nuklir Chernobyl. Investor pun meresponsnya dengan melepas saham-saham sehingga bursa Jepang anjlok, sementara yen melonjak tajam.
Otoritas nuklir Jepang menaikkan level darurat nuklir ke level 7 atau skala maksimum dari sebelumnya level 5. Ini berarti krisis nuklir di PLTN Fukushima sama buruknya dengan bencana nuklir Chernobyl.
Gempa kembali mengguncang Jepang. Gempa terjadi tepat sebulan setelah gempa 11 Maret lalu. Gempa terjadi saat PM Jepang Naoto Kan akan berpidato guna memperingati sebulan gempa dahsyat itu.