Kontroversi muncul menjelang festival musik di Tasikmalaya, penampilan Hindia ditolak oleh ormas Al-Mumtaz karena dianggap bertentangan dengan nilai keislaman.
Walhi NTB kritik penerbitan Izin Pertambangan Rakyat, menyebutnya legitimasi eksploitasi ilegal. Mereka mendesak pemulihan lingkungan sebelum izin dikeluarkan.