China membalas sanksi pada pejabat UE karena dianggap "merugikan" kedaulatan China. Sebelumnya UE, AS, Inggris, dan Kanada telah lebih dulu menjatuhkan sanksi.
Seorang profesor Jerman di sebuah universitas Prancis, menjadi sasaran kampanye kebencian karena tidak ingin membandingkan anti semitisme dengan islamofobia.