Tiga bulan lalu tak ada yang membayangkan akan banyak bekerja dan belajar di rumah secara daring, juga belanja kebutuhan pokok dan bahkan silaturahmi Lebaran.
Untuk tetap menghidupkan wisata di Raja Ampat, masyarakat lokal berinisiatif untuk mengadakan tur virtual. Sayangnya kegiatan itu terkendala koneksi internet.