Kritik Keras James Cameron ke Oscar: Saya Bikin Film untuk Penonton

Asep Syaifullah
|
detikPop
LONDON, ENGLAND - DECEMBER 06: James Cameron and Suzy Amis Cameron attends the Avatar: The Way Of Water world premiere at Odeon Luxe Leicester Square on December 06, 2022 in London, England. (Photo by Lia Toby/Getty Images)
Foto: Getty Images/Lia Toby
Jakarta - Sutradara kawakan James Cameron kembali memicu diskusi panas di industri perfilman Hollywood. Pria di balik mahakarya Aliens, Terminator, hingga Avatar ini melontarkan kritik pedas terhadap Academy of Motion Picture Arts and Sciences (penyelenggara Oscar) karena dianggap terus-menerus memandang sebelah mata genre fiksi ilmiah (sci-fi).

Dalam sebuah wawancara mendalam bersama The Globe and Mail (22/12) Cameron menyatakan bahwa dirinya sudah lama kehilangan minat untuk mengejar validasi dari ajang penghargaan paling bergengsi tersebut.

Cameron berargumen bahwa ada pola yang konsisten di mana film-film sci-fi raksasa sering kali hanya diapresiasi pada kategori teknis seperti Efek Visual atau Tata Suara, namun jarang sekali mendapatkan tempat di kategori prestisius seperti Film Terbaik atau Sutradara Terbaik.

"Saya tidak terlalu memikirkan Academy Awards lagi. Pada titik ini, saya tidak mencoba membuat film untuk memikat sensibilitas mereka."

"Mereka cenderung tidak menghargai film seperti Avatar atau film-film fiksi ilmiah lainnya; genre ini hampir tidak pernah diakui dengan semestinya," ujar Cameron dengan nada blak-blakan.

Kritik Cameron ini muncul setelah melihat perlakuan Academy terhadap Denis Villeneuve, sutradara di balik Dune: Part Two.

Meskipun film tersebut dipuji sebagai pencapaian sinematik yang luar biasa, Villeneuve sering kali terlewatkan dalam nominasi Sutradara Terbaik.

Cameron menggunakan sarkasme untuk menyoroti betapa anehnya situasi tersebut:

"Sepertinya film-film (Dune) itu membuat dirinya sendiri, karena dia (Villeneuve) bahkan tidak dianggap sebagai sutradara, bahkan oleh Director's Guild sekalipun. Ini sangat aneh bagi saya."

Menurut Cameron, ada anggapan keliru di kalangan juri bahwa film-film berbasis teknologi tinggi dan CGI besar-besaran adalah hasil kerja mesin atau tim teknis semata, seolah-olah tidak ada visi artistik yang kuat dari seorang sutradara di baliknya.

Sutradara yang filmnya menduduki tiga dari lima posisi film terlaris sepanjang masa ini menegaskan bahwa fokusnya kini telah bergeser.

Alih-alih merancang film demi memuaskan selera juri festival atau penghargaan, ia lebih memilih untuk setia pada audiens global.

"Oke, Anda bisa memilih bermain dalam 'permainan penghargaan', atau Anda bisa memainkan permainan yang saya sukai: yaitu membuat film yang benar-benar ditonton orang di bioskop. Maaf saja," pungkasnya.

Komentar Cameron ini mencerminkan jurang yang semakin lebar antara selera kritikus/juri penghargaan dengan apa yang dianggap sukses oleh publik secara massal.

Meskipun Avatar: The Way of Water meraup miliaran dolar dan mendapatkan pujian teknis yang masif, Cameron merasa aspek naratif dan penyutradaraan dari genre sci-fi masih dianggap "kelas dua" oleh elit Hollywood.

Dengan sikapnya yang sekarang, jelas bahwa Cameron tidak akan mengubah visi kreatifnya hanya demi meraih satu lagi patung emas.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO