6 Film Paling Senyap di 2025, Ada yang Cuma Laku 30 Tiket
Berikut beberapa film dengan jumlah penonton di bawah 1.000 orang yang dilansir dari Cinepoint:
1. Uwentira Kota Jin
Deretan film-film Indonesia yang kurang laku. Foto: Dok. Ist |
Film horor lokal dari budaya Sulawesi ini menampilkan sebuah daerah yang terhimpit antara Palu, Donggala dan Parigi yang digadang-gadang sangat megah dan ditinggali oleh makhluk astral.
Film ini bercerita tentang Dewi yang mencari Selena. Ia harus berkunjung ke sebuah kampung di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Sesampainya di sana, ia bertemu Tiara, sahabat lamanya. Ternyata pencarian Selena bukanlah hal yang mudah, terlebih ketika Dewi menyebut kata 'Uwentira', sebuah kata sakral yang dapat mengundang roh halus.
Tayang pada 13 Maret, film yang disutradarai oleh Nur Afni Eka Muslim ini gagal total di bioskop. Dibintangi oleh beberapa aktris lokal seperti Mariam Muslim dan Mutiara Dawali, film ini hanya ditonton 917 penonton saja.
2. Gara-Gara Cicilan
Deretan film-film Indonesia yang kurang laku. Foto: Dok. Ist |
Film drama komedi garapan Surya Darmawan ini mengangkat kisah kehidupan sekarang yang berkaitan dengan fenomena finansial dan juga hubungan antar manusia.
Gara-Gara Cicilan berkisah tentang Tiara (Diva Pancarani) sedang menjalani semester terakhir di perkuliahaannya dan memilih menjadi pelayan shift malam di sebuah kedai kopi untuk meringankan beban orang tuanya.
Ia pun jatuh hati pada dua pria, Rija (Rija Abbas) teman dekatnya sejak SMA yang kini menjadi seorang fotografer dan Jhaka (Jhaka Wijaz) teman kerjanya di kedai kopi tersebut.
Film berdurasi 1 jam 33 menit itu tayang sejak 9 November dan mencatatkan jumlah penonton mencapai 656 penonton saja.
3. Parah Bener
Deretan film-film Indonesia yang kurang laku. Foto: Dok. Ist |
Film garapan Deni Atmaja ini sempat jadi perbincangan karena merupakan salah satu karya terakhir dari alm Gary Iskak. Parah Bener merupakan sebuah film yang idenya diangkat dari konten-konten YouTube milik Deni Creator.
Film ini berkisah tentang empat sekawan, Marko (Hendy Salimy), Paing (Aris Suhaedi), Nacing (Ferdi Putra), dan Japri (Avip Pradhana) selalu menghadapi masalah. Suatu hari Marko melihat Marni, kekasihnya, diculik orang. Marko dibantu Japri mengejar penculik.
Sial, di tengah jalan Marko dan Japri malah tertabrak mobil Tania (Gabriella Desta), artis pendatang baru yang dikabarkan hilang dari rumah. Karena merasa bersalah, Tania membantu Japri dan Marko mengejar Marni. Paing dan Nacing pun ikut serta mengejar.
Baca juga: Rekomendasi 5 Film Bioskop Weekend Ini |
Mereka menemukan Marni di Anyer. Namun bukannya senang, Marni malah marah-marah ke Marko.
Beda dengan nasibnya di YouTube yang mencapai lebih dari 1 juta views, film yang tayang pada Oktober kemarin itu hanya mampu mendapatkan penonton 656 orang saja.
4. Korban Jatuh Tempo: Pinjol
Deretan film-film Indonesia yang kurang laku. Foto: Dok. Ist |
Film kreasi sineas lokal Pangkalpinang yakni Beram Ferino menyuguhkan tontonan yang lumayan menarik. Perpaduan genre komedi dan horor yang dibawa juga cukup menghibur lewat kisah anak-anak muda dengan problematikanya terhadap pinjaman online.
Film ini bercerita tentang Sondang, ibu kos yang tempat kosnya menjadi angker setelah salah satu penyewa bernama Musdalifah memilih mengakhiri hidupnya usai terlilit pinjaman online. Sejak kejadian itu kos-kosannya jadi angker, apalagi kamar yang dulu ditempati Musdalifah.
Gak cuma hantunya aja yang sering mengganggu anak kos, tapi debt collector juga sering muncul di sana. Dan lucunya kedua teror ini malah jadi 'suguhan' menarik dalam film ini.
Tayang pada 17 April, film ini gagal meraih perhatian penonton dan cuma menghasilkan 179 penonton aja.
5. Basement: Jangan Turun ke Bawah
Deretan film-film Indonesia yang kurang laku. Foto: Dok. Ist |
Film kolaborasi M8 Pictures dan Homelee Pictures ini juga bernasib gak lebih baik dari film-film di atas. Disutradarai oleh Enah Praboe, film horor-thriller ini gak bisa berbuat banyak di tengah judul-judul besar saingannya.
Film ini mengangkat kisah Raka (diperankan oleh Nicharter), seorang penulis di production house yang dihantui oleh penampakan perempuan menangis di basement kantornya.
Teror semakin menjadi ketika gangguan supranatural mulai menyebar hingga ke rumahnya. Bersama Adnan (Johfi Syahzeli) dan rekan-rekannya, Raka menyelidiki rahasia kelam gedung itu.
Hal ini terkait dengan sosok misterius Sugondo (Agus Subekti), pemilik lama yang diduga melakukan ritual tumbal demi kesuksesan.
Tayang pada 5 Juni, Basement: Jangan Turun ke Bawah ternyata cuma bisa mengumpulkan 115 penonton saja.
6. Misteri Cek Khodam
Deretan film-film Indonesia yang kurang laku. Foto: Dok. Ist |
Limbad yang beralih profesi sebagai sutradara ternyata belum juga menemukan 'resep' pas. Film Misteri Cek Khodam garapannya malah jadi film paling gagal di tahun ini setelah dua hari bertahan di bioskop.
Film ini berkisah tentang seorang pemuda biasa tiba-tiba diteror oleh kejadian-kejadian aneh dan supranatural, menyadari bahwa ia mewarisi kekuatan gaib (khodam) dari ayahnya yang telah tiada.
Khodam ini tidak hanya memengaruhi hidupnya tetapi juga mengungkap tabir rahasia keluarga yang selama ini disembunyikan, memaksa pemuda itu untuk menghadapi takdirnya dan entitas gaib yang kini menjadi bagian dari dirinya.
Dibintangi oleh Reiner Manopo, Rafa Fauzia, Bopak Castello dan Daus Separo, film ini hanya ditonton oleh 27 penonton. Waduh kebayang gak tuh bioskop sesepi apa ya?
(ass/dar)

















































