Film Ikonik Gareth Evans, dari The Raid yang Brutal sampai Brilian

Nugraha
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film The Raid 2.
The Raid 2 Foto: Dok. Sony Pictures
Jakarta - Kalau ngomongin sutradara yang bisa bikin kekerasan di layar terasa indah, nama Gareth Evans pasti masuk daftar. Dia orang di balik The Raid, film yang bikin dunia sadar kalau aksi bisa sekaligus brutal, artistik, dan penuh ritme.

Tendangan dan pukulan di film Evans bukan cuma buat gaya, tapi beneran bikin penonton merasa tiap tulang patah. Tapi Evans bukan cuma soal baku hantam.

Dari horor folk yang gelap sampai drama kriminal penuh intrik, dia berani lompat genre sambil tetap bawa tensi khasnya. Nah, ini urutan enam filmnya yang punya ciri khas:

6. Footsteps (2006)

Debut lo-fi Evans. Ceritanya soal Andrew, pria yang terseret ke spiral moral setelah menyaksikan kekerasan. Dibuat super murah, kameranya handheld, pacing-nya sering tersendat.

Tapi di balik tampilan ala film mahasiswa, udah kelihatan obsesi Evans sama tema moral, isolasi, dan konsekuensi kekerasan. Film ini bukti kalau bikin film pertama, meski seadanya, tetap langkah awal untuk belajar bicara dalam bahasa sinema.

5. Merantau (2009)

Film yang ngenalin Iko Uwais ke dunia. Kisah Yuda, pemuda desa yang merantau ke Jakarta dan terjebak melawan sindikat perdagangan manusia.

Villain-nya klise dan dramanya agak lebay, tapi koreografi tarungnya udah jadi sinyal lahirnya sesuatu yang besar. Dari pertarungan di tangga sampai hallway brawl, semua nunjukin Evans mulai menemukan gaya yang panjang, rapih, dan grounded.

4. Havoc (2025)

Comeback Evans ke genre action setelah hampir 10 tahun, dengan Tom Hardy jadi detektif rusak yang harus ngelawan dunia kriminal. Filmnya penuh adegan gebuk kelas berat, ditambah lapisan tema soal korupsi dan maskulinitas.

Masalahnya, bayangan The Raid terlalu besar. Havoc intens tapi gak ikonik. Tetap, ini langkah penting Evans coba dewasa bareng genre, bukan sekadar mengulang glorinya.

3. Apostle (2018)

Plotnya kayak The Wicker Man, tapi lebih gore. Stevens jadi Thomas, yang menyusup ke sekte di pulau terpencil buat nyelamatin adiknya.

Evans buang aturan baku action dan total masuk ke horor. Lambat, atmosferik, dan begitu kekerasan datang, langsung nendang keras. Memang drag di beberapa bagian, tapi ini bukti Evans bisa keluar jalur tanpa kehilangan kontrol.

2. The Raid 2 (2014)

Lebih besar, lebih luas, lebih ambisius. Rama kembali, kali ini menyamar di dunia mafia Jakarta. Ada perkelahian penjara di lumpur, ada Hammer Girl, ada Baseball Bat Man, ikon kultus lahir dari sini.

Narasinya kadang berat dan pacing-nya panjang, tapi level koreografi dan sinematografi bikin film action lain keliatan biasa. The Raid 2 adalah badai.

1. The Raid: Redemption (2011)

Sebuah tim SWAT masuk gedung narkoba, lalu terjebak harus naik-turun lantai dengan lawan di tiap sudut. Sesederhana itu.

Evans bikin film tanpa lemak, durasi rapi, tarungnya brutal sekaligus jelas. Kamera gak kabur, tiap gerakan punya ritme, tiap pukulan ada bobot emosinya.

Bukan cuma redefinisi action modern, tapi juga jadi inspirasi film besar kayak John Wick dan Extraction.

Di puncak daftar, The Raid tetap jadi standar emas action abad 21. Evans perkenalkan Pencak Silat ke dunia, bikin horor cult yang bikin perut mual, sampai balik lagi dengan ambisi gede di Havoc.


(nu2/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO