Ini Adegan yang Bikin Colin Farrell Bersyukur Gak Ada yang Mati

Mengejutkan, bukan adegan perang yang masif atau pertarungan pedang yang rumit, melainkan interaksinya dengan hewan-hewan buas sungguhan yang membuat jantungnya berdebar kencang.
Dalam sebuah wawancara dengan Collider bersama Margot Robbie (23/9) untuk mempromosikan serial terbarunya, Sugar, Farrell mengenang kembali momen-momen mengerikan di lokasi syuting Alexander.
Ia memerankan tokoh utama, Alexander Agung, dalam film yang disutradarai oleh Oliver Stone tersebut.
Menurut Farrell, adegan paling berbahaya melibatkan dirinya dalam sebuah peperangan epik di mana ada 1600 extras, 200 kuda dan 8 gajah.
Bayangin aja se-chaos apa itu di set dengan orang sebanyak itu dan belum lagi pergerakan kuda sama gajah.
Ia pun bersyukur banget selama syuting gak ada yang meninggal dunia.
"Itu adalah momen paling bahaya selama karier saya. Salah satu orang ada yang kakinya patah karena kuda. Untungnya gak ada yang mati. Ajaib banget. Sekarang sih gak bakalan (ada yang mau) bikin kayak gini lagi," kenangnya.
Dalam film ini Colin juga harus berinteraksi langsung dengan harimau dan ular kobra sungguhan, tanpa bantuan efek CGI yang canggih seperti sekarang.
"Ada seekor harimau dan seekor ular kobra," ujar Farrell. "Itu nyata, nyata, nyata."
![]() |
Farrell menceritakan bagaimana ia harus berakting seolah-olah menenangkan ular kobra yang mengancam, sementara di saat yang sama ia harus berada di dekat harimau besar.
"Pada dasarnya aku sedang berakting seolah-olah menenangkan ular itu, dan harimau itu ada di sampingnya."
Situasi semakin tegang karena lokasi syuting berada di studio.
"Di studio, di antara adegan, ada orang yang memegang kaleng, dan mereka memukul-mukul kaleng itu untuk menghentikan harimau itu menggeram," jelas Farrell.
Pengalaman ini jelas meninggalkan kesan mendalam baginya, mengingat potensi bahaya yang sangat nyata dari hewan-hewan liar tersebut.
Pengakuan Farrell ini menyoroti risiko dan dedikasi yang seringkali harus dihadapi para aktor dalam proyek film berskala besar, terutama sebelum teknologi CGI menjadi semaju sekarang.
Film Alexander, meski tidak meraih kesuksesan kritis maupun komersial yang diharapkan, tetap menjadi salah satu film paling ambisius di masanya dengan skala produksi yang masif.
Kisah Farrell ini juga mengingatkan penonton akan batas tipis antara akting dan bahaya nyata di balik layar pembuatan film, di mana keberanian dan profesionalisme aktor seringkali diuji hingga batas maksimal.
(ass/tia)