Paramount Tolak Boikot Israel, Tayangkan Drama Serangan 7 Oktober

Diciptakan, ditulis, dan disutradarai oleh Lior Chefetz, serial ini mencakup pengalaman para penyintas dan merangkai kisah pribadi mereka ke dalam narasi sinematik yang lebih luas.
Dilansir dari The Hollywood Reporter (23/9) ada empat episode serial ini yang akan tayang perdana secara global di Paramount+ dan Keshet 12 di Israel pada 7 Oktober, dua tahun setelah kejadian.
Setelah dipimpin oleh David Ellison, Paramount menjadi studio besar Hollywood pertama yang menentang boikot perusahaan film Israel yang semakin meluas oleh para bintang dan sineas papan atas.
"Red Alert menyoroti komitmen berkelanjutan Paramount terhadap penceritaan melalui keunggulan artistik dan akurasi. Serial kritis ini secara sinematik menangkap terorisme mengerikan yang menggemparkan dunia pada 7 Oktober dengan presisi yang mengerikan dan menginspirasi dengan kisah-kisah nyata tentang kepahlawanan dan patah hati."
"Kami berterima kasih kepada Avi, Keshet, dan Lawrence atas kepercayaan mereka kepada kami," ujar David Ellison, Chairman dan CEO Paramount.
Dalam konteks ini, Paramount Global memutuskan untuk menayangkan film dokumenter Red Alert, yang secara spesifik membahas insiden serangan 7 Oktober.
Keputusan ini seolah menjadi pernyataan kuat bahwa Paramount menolak tunduk pada seruan boikot yang menargetkan Israel.
"Kami tidak setuju dengan upaya terbaru untuk memboikot sineas Israel. Membungkam seniman kreatif berdasarkan kewarganegaraan mereka tidak akan meningkatkan pemahaman atau memajukan perdamaian."
"Industri hiburan global seharusnya mendorong para seniman untuk menceritakan kisah mereka dan berbagi ide dengan penonton di seluruh dunia," demikian pernyataan studio tersebut saat itu.
(ass/dar)