Kasih Ibu yang Menggetarkan Jiwa dalam Jangan Panggil Mama Kafir

Pingkan Anggraini
|
detikPop
Poster film Jangan Panggil Mama Kafir.
(Foto: dok. Maxima Pictures/Rocket Studio Entertainment) Poster film Jangan Panggil Mama Kafir.
Jakarta - Rumah produksi Maxima Pictures bekerjasama dengan Rocket Studio Entertainment kembali menghadirkan karya terbaru. Kali ini sebuah film berjudul Jangan Panggil Mama Kafir.

Film ini membawa kisah drama keluarga penuh haru yang dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 Oktober 2025.

Film yang digarap oleh sutradara Dyan Sunu Prastowo ini menghadirkan kisah tentang cinta, janji, perbedaan iman, hingga konsekuensi dari sebuah keputusan besar dalam hidup. Demikian dikutip dari keterangan pers yang diterima Senin (22/9/2025).

Cerita berpusat pada sosok Maria yang diperankan Michelle Ziudith, seorang perempuan Nasrani yang menikah dengan pria muslim bernama Fafat, yaitu Giorgino Abraham.

Dari pernikahan ini lahirlah seorang putri kecil bernama Laila yang diperankan Humaira.

Sejak lahir, Laila telah dijanjikan untuk memeluk agama Islam sesuai permintaan sang ayah. Namun takdir berkata lain.

Kehidupan Maria berubah drastis setelah Fafat meninggal dunia. Maria kini seorang ibu tunggal yang harus berjuang keras membesarkan anaknya seorang diri.

Konflik semakin memanas ketika Umi Habibah yang dipernakan Elma Theana, ibu dari Fafat, menggugat hak asuh atas Laila.

Pertarungan emosional yang terjadi di ruang sidang kemudian mencapai titik klimaks ketika Laila, dalam keteguhan hatinya, mengucapkan kalimat yang mengguncang semua pihak.

Menurut Dyan Sunu Prastowo, Jangan Panggil Mama Kafir lahir dari kenyataan yang dekat dengan masyarakat kita.

"Film ini lahir dari kisah nyata perjuangan seorang ibu lintas iman memperjuangkan hak asuh anaknya. Sebuah perjalanan emosional yang hangat namun penuh tantangan, mengingatkan kita bahwa cinta tak pernah mengenal batas perbedaan, ruang, dan waktu meski pada akhirnya akan lebih utuh bila dijalani dalam satu keyakinan," ungkapnya.

Bagi Michelle Ziudith, peran sebagai Maria menjadi tantangan tersendiri. Ia mengaku banyak belajar dari karakter yang diperankannya.

"Tantangan terbesarku adalah menjadi ibu tunggal yang harus tegar demi anak. Pesanku sederhana, seorang ibu harus bisa mencintai dirinya sendiri lebih dulu agar kasih sayangnya kepada anak semakin penuh," kata Michelle Ziudith.

Sementara itu, Giorgino Abraham menuturkan pentingnya karakter Fafat yang meski singkat, tetap menjadi fondasi cerita.

Dengan tema yang menyentuh dan deretan pemain yang kuat, Jangan Panggil Mama Kafir digadang-gadang menjadi salah satu film drama keluarga yang paling ditunggu di penghujung 2025.

(pig/aay)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO