25 Tahun Can's Gallery Eksis di Skena Seni Rupa Indonesia

Co-Founder Can's Gallery, Tommy Sutomo, cerita awal mula galeri yang dibangun bersama istri bernama galeri Canna.
"Ini dimulai dari saya dan istri saya di awal 1990-an sering ke galeri seni dan pameran, sering ke Yogya, dan lihat pameran di Kemang. Kita mulai suka mengoleksi di tahun 1995. Salah satu mentor kami, Edwin Gallery dan Mon Decor (Art:1 New Museum). Di masanya, gak ada galeri di Jakarta Utara itu sampai tercetus ide buat galeri seni di tahun 1999," ungkap Tommy saat ngobrol sama awak media pada Sabtu malam (19/9).
Galeri Canna awalnya berdiri di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dan digarap bersama istrinya, Inge Santoso, dan keluarganya. "Selama 25 tahun hadir di dunia seni rupa Indonesia, banyak suka dukanya ya. Kami mengalami resesi ekonomi, COVID-19. Tahun-tahun yang banyak banget kami lalui dan bersyukur bisa dilewati," timpal Inge.
Tommy Sutomo pun cerita galerinya sudah terlanjur mendaftar buat partisipasi di Art Asia di Miami, AS pada 2009. Saat itu, ada resesi ekonomi di dunia dan pihaknya memboyong 10 seniman Tanah Air dengan karya berskala besar.
![]() |
Menurut mereka, niatnya memboyong seniman Indonesia ke kancah global namun bernasib nahas. Gak ada satu pun karya yang terjual, padahal semua biaya sudah keluar.
"Itu jadi pengalaman yang akhirnya kami bawa pulang. Pameran ke luar negeri itu gak sedikit, biaya, tenaga, waktu, yang gak sedikit. Banyak kolektor yang bilang suka tapi gak bisa beli karena keterbatasan space," tambah Tommy.
Inge pun menimpali sepanjang karier Can's Gallery, pihaknya gak pernah sign kontrak eksklusif dan hal itu yang jadikan mereka punya 'hubungan personal' dengan para seniman.
"Saya belajar semakin dikontrak, semakin gak nyaman. Bocor dan mendingan di dalam MOU, saya undang mereka agar gak mengeluarkan karya dulu supaya tetap eksklusif. Mereka bilang, 'tetap setia', dan ada galeri lain yang represent malahan saya bantu logistik dan lain-lain, yang akhirnya personal relation ini yang bertahan sampai sekarang ini," tegasnya.
![]() |
Selama 25 tahun eksis, Can's Gallery sukses menggelar 177 pameran seni, sebanyak 92 pameran kolektif, 29 partisipasi di art fair, dan sisanya pameran tunggal seniman. Sebanyak 491 perupa profesional dan pendatang baru telah berpameran di Can's Gallery.
"Ada perupa yang sampai 5 kali pameran tunggal di Can's Gallery, misalnya Entang Wiharso, Putu Sutawijaya, Okyy Rey Montha. Ini menunjukkan hubungan baik karena kalau bukan relasi, saya kira hubungan panjang ini gak akan terjalin," tambah kurator pameran, Wahyudin, yang sudah bekerja sama sejak 2004.
Merayakan 25 tahun eksistensinya, Can's Gallery menggelar pameran kolektif Continuum dan memajang 59 seniman senior dan muda. Eksibisi yang digelar di Can's Gallery ada 33 seniman dan sisanya bakal dipajang di Bentara Budaya Jakarta yang dibuka pada 27 September 2025.
(tia/aay)