Komeng 'Memasak', Langsung Dijawab Pramono Anung

Dicky Ardian
|
detikPop
Anggota DPD terpilih masa bakti 2024-2029 Alfiansyah alias Komeng tiba di Gedung Nusantara untuk mengikuti pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). Sebanyak 580 anggota DPR dan 152 anggota DPD dilantik dan diambil sumpah jabatannya untuk masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/app/rwa.
Komeng (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta - Nama Komeng lagi-lagi bikin suasana rapat di Senayan jadi cair. Anggota Komite II DPD asal Jawa Barat itu buka suara soal masalah banjir yang sering disebut kiriman dari Jabar ke Jakarta.

Dalam rapat yang digelar pada Selasa (16/9) itu, Komeng ikut dalam rapat bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Baru membukanya, Komeng langsung menyuguhkan candaan yang bikin suasana sidang cair.

"Saya Komeng dari Jabar, saya lahir dan besar di Jakarta. Tapi, pemerintah selalu menjabarkan, akhirnya saya pilih Dapil Jabar," ujar Komeng.

"Alhamdulillah dan terima kasih. Saya bisa bertemu dengan kementerian yang selalu ulang tahun, Kemenhut," sambung dia, disambut tawa hadirin.

Komeng kemudian menyampaian aspirasinya kepada Kemenhut. Dia meminta perhatian khusus karena hutan di Jawa Barat berkurang.

"Ya dari Jabar sendiri sebenarnya cuma mohon perlindungan masalah deforestasi makin hilangnya hutan, lahan hutan seperti di Ciamis, hutan adat sudah hampir hilang, dan permasalahannya memang kadang-kadang di Jakarta, tapi kita selalu disalahkan," kata Komeng dalam rapat di DPD RI, Selasa (16/9).

Dengan gaya khas komedian, Komeng pun nyelipin guyonan soal kondisi Jakarta.

"Seperti banjir katanya datang dari Jabar. Karena Jakarta sendiri seperti Utan Kayu dan Utan Panjang sudah tidak ada. Walaupun hewan sudah masuk ke tol, seperti kijang, dan kijang itu Kijang Innova ya," celetuknya, bikin peserta rapat tertawa.

Pernyataan itu langsung dapat respon dari Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, persoalan banjir di Jakarta memang punya banyak faktor, bukan semata-mata kiriman dari Jabar.

"Satu karena banjir kiriman dari atas, apakah itu karena hutannya ditebang dan sebagainya-sebagainya. Terjadi kemudian kiriman ke Jakarta," jelas Pramono saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).

Faktor kedua, kata Pramono, adalah hujan lokal di Jakarta, ditambah lagi saluran air tersumbat.

"Memang ada juga banjir yang diakibatkan karena internal ataupun masyarakat Jakarta sendiri," ungkapnya.

Pramono menambahkan penyebab lain datang dari naiknya air laut alias rob. Tapi, katanya, Pemprov DKI sudah punya jurus andalan buat ngatasin kondisi itu.

"Yang terakhir karena air rob yang naik. Tetapi pengalaman kita tiga-tiganya sekarang ini relatif kalau terjadi banjir di Jakarta pasti tidak lama, karena kami mempunyai pompa 600 lebih yang selalu kita standby-kan kalau ada banjir," ujarnya.


(dar/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO