.webp)
Remaja 16 Tahun Dihukum karena Dukung Teror di Konser Taylor Swift
Dikutip dari The Guardian, Sabtu (30/8/2025), seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun di Jerman dijatuhi hukuman terkait kasus ini. Remaja tersebut dinyatakan bersalah karena mempersiapkan tindakan kekerasan serius dan mendukung aksi teroris di luar negeri.
Putusan dijatuhkan pada Selasa, 26 Agustus 2025, dengan hukuman percobaan 18 bulan. Persidangan digelar tertutup karena terdakwa masih di bawah umur. Menurut laporan, ia juga memberikan pengakuan komprehensif atas keterlibatannya.
Ternyata, jejak dukungannya terhadap teror sudah berlangsung sejak lama. Saat masih 14 tahun, remaja berkewarganegaraan Suriah ini diketahui terpapar ideologi ISIS.
Pada pertengahan Juli-Agustus 2024, ia berhubungan lewat media sosial dengan seorang pria di Austria yang sedang merencanakan serangan ke konser Taylor Swift di Wina.
Lebih parahnya lagi, dia juga sempat mengirim video berisi instruksi perakitan bom, bahkan mengatur kontak dengan anggota ISIS lain. Untungnya, rencana tersebut berhasil digagalkan aparat keamanan Austria.
Sebelumnya, Taylor Swift sempat angkat bicara soal batalnya konser. Ia menyebut para peneror sudah menghancurkan pertunjukan, tapi tetap berterima kasih kepada pihak berwenang karena semua orang terselamatkan.
Sementara itu, tersangka utama ditangkap di Ternitz, Austria, usai ada informasi penting dari CIA. Tak lama, aparat juga menangkap dua tersangka lain di lokasi berbeda sekitar Wina.
(dar/nu2)
